profileimage

Alex Indra Lukman lahir di Kota Padang tanggal 31 Desember 1970. Semenjak usia sekolah, Alex Indra Lukman menjalin kedekatan yang sangat erat dengan teman-temannya yang mayoritas Muslim di daerah Pemancungan. Cibiran dan merasa asing tidak dirasakan Alex ketika itu. Berbeda halnya, jika ia bertahan bergaul di daerah sekitaran pondok yang mayoritas merupakan pendukung Orde Baru. Bahkan sebaliknya, sikap toleransi begitu hangat tercipta dalam berbagai perbedaan tersebut. Sehingga, kehidupan di Surau yang ketika itu masih kental tidak menjadi asing bagi diri Alex yang non-muslim.

Sikap yang ada pada diri teman-teman Alex ketika itu, tanpa sadar membuat semacam studi perbandingan pada diri Alex sendiri. “Kenapa teman-teman begitu menghargainya?” pertanyaan yang mungkin muncul dalam kepala Alex kecil. Pertanyaan yang terus saja berulang setiap ia bertemu dengan komunitas-komunitas Muslim lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ajaran-ajaran atau pokok pikiran sederhana dalam Islam tertanam dalam memori Alex. Dua hal mendasar yang selalu ia temui bahwa dalam Islam, hubungan vertikal serta horizontal atau hubungan antara manusia dengan Tuhan (Tauhid) dan manusia dengan sesama manusia terjaga dengan baik. Hal tersebut semakin menguat ketika Alex sempat mengenyam pendidikan tinggi di FH Frankfurt Am Main dan bekerja sebagai Kepala Regu di Lufthansa Cargo. Keduanya, dilakukan selama 6 tahun ketika ia berada di tanah Jerman sekitar tahun 1990 sampai 1996.

Tahun 2007 merupakan tahun bersejarah dalam kehidupan Alex. Pencarian spiritual tersebut akhirnya meyakinkan diri Alex untuk memeluk Islam pada tahun itu. Keinginan dan keputusannya tersebut disambut baik oleh Buya Mas’oed Abidin yang merupakan seorang tokoh alim ulama di Sumatera Barat. Keislamannya itu disaksikan oleh orang nomor 1 dan 2 di Sumatera Barat ketika itu yaitu Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman.

Meski telah menjadi muallaf, hal tersebut tidak membuat lulusan FISIPOL Eka Sakti Padang jurusan Sospol/Komunikasi tahun 2008 ini terbebas dari pendapat-pendapat miring terhadap dirinya. Ujian pertama bagi dirinya setelah masuk Islam adalah mempertahankan akidahnya dari pendapat-pendapat miring tersebut. Secara kebetulan saja pada saat itu, ia telah aktif pada kegiatan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan semenjak pulang dari tanah Jerman. Sehingga, isu bahwa keislamannya adalah untuk melanggengkan karir politik begitu deras ia rasakan.

Namun bagi Alex, hal itu tidaklah menjadi persoalan. Toh, akidah Islam yang ia pegang teguh sekarang adalah tanggung jawab diri pribadinya terhadap Tuhan, bukan terhadap si penyebar isu-isu yang tidak bertanggung jawab itu. Lambat laun, ia meyakini isu tersebut akan pudar, karena memang tidak sedikitpun hal tersebut terbukti. Bahkan, dengan begitu, ia sadar agar tetap kukuh dan teguh pada diri pendiriannya seperti yang diajarkan ayahnya mengenai pilihan hidup, kekonsistenan dalam menjalankan pilihan dan tetap mencintai rakyat kecil.

H. ALEX INDRA LUKMAN
Tempat / Tanggal Lahir : Padang / 31 Desember 1970

Agama                           : Islam

Orang Tua

– Ayah                            : Johanes Lukman (alm)

– Ibu                               : Djunita Virgo

Adik                               : Albert Hendra Lukman

Istri                                : Cynthia Hardi

Anak                              : – Nicholas Axel Lukman

– Anindya Aisyah Lukman

– Abinaya Artha Lukman

Slogan                           : “Berani Jujur dan Tidak

Memilih Politik Uang”

Hobi                              : Sepak Bola

Pendidikan Formal

– SD Agnes (1976 – 1983)

– SMP Frater (1983 – 1986)

– SMA Don Bosco (1986 – 1989)

– Pendidikan Tinggi FH Frankfurt Am Main (1990 – 1996)

– Pendidikan Tinggi FISIPOL Universitas Eka Sakti (2004 -2008)

Karir Politik

– Anggota Balitbang DPW PDI-Perjuangan Sumbar

(2000-2005)

– Sekretaris DPW PDI-Perjuangan Sumbar (2005-

2010)

– Ketua DPW PDI-Perjuangan Sumbar (2010-2015)